en id

Semangat Tingkatkan Sinergi dan Pelayanan, Manajemen Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali Gelar Dharma Shanti

11 Apr 2019

kembali ke list


MANGUPURA – Berakhirnya perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali menggelar Dharma Shanti. Acara yang masih merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi tersebut dilaksanakan di Pura Jagat Tirta, Komplek Peribadatan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada Kamis (11/04) pagi. 

Kegiatan yang berisi ceramah keagamaan yang dibawakan oleh Ida Pandita Mpu Acharya Nanda tersebut, mengangkat tema “Melalui Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1941 Mari Kita Tingkatkan Jalinan Kerja Sama serta Layanan yang Prima Berlandaskan Keramahtamahan".

Perayaan Dharma Santhi ini adalah agenda rutin dari pengurus Suka Duka Umat Hindu PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai – Bali, dengan dihadiri oleh jajaran manajemen dan karyawan PT Angkasa Pura I (Persero), jajaran pimpinan komunitas bandar udara, serta perwakilan mitra kerja dan mitra usaha. Acara diawali dengan tari penyambutan Sekar Jagat dan dilanjutkan dengan sambutan dari General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali, Haruman Sulaksono. 

“Melalui tema yang diangkat dalam kegiatan Dharma Shanti kali ini, diharapkan kita semua dapat menerapkan nilai keramahtamahan khas Nusantara dengan kultur khas Bali khususnya, di setiap bentuk pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandar udara,” ujar Haruman mengawali sambutan.

Sebagai salah satu wujud aktualisasi ajaran agama Hindu yang termaktub dalam Kitab Suci Weda,  Dharma Shanti dilaksanakan setelah selesainya rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi. Kegiatan ini menjadi wadah bagi ummat Hindu untuk saling memaafkan, serta dalam konteks kebandarudaraan adalah untuk memantapkan hubungan antar sesama personel maupun hubungan lintas instansi. Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi dan keharmonisan antar semua stakeholder di bandar udara, demi terwujudnya pelayanan yang prima kepada para pengguna jasa Bandar udara, serta demi tercapainya visi perusahaan.

Dalam ceramahnya, Ida Pandita Mpu Acharya Nanda berpesan agar hidup saling rukun dengan menerapkan HINDU. 

“Hindu harus mengakomodir 5 hal. H-Humanity, kemanusiaan harus dihargai, kemanusiaan yang adil dan beradab. I-Individuality, personal dihargai. N-Nationality, hidup berbangsa dan bernegara, NKRI harga mati. D-Diversity and divinity, perbedaan dan keilahian. Dan terakhir U-Universality, universal, gabungan dari berbagai versi, bukan universus. Kalo universus, konflik dimana mana.” ujar Ida Pandita. 

“Melalui kegiatan Dharma Shanti, diharapkan kita mendapatkan kedamaian tidak hanya kedamaian pada diri kita sendiri, tetapi juga kedamaian diri dengan pribadi lainnya, serta yang paling utama, kedamaian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa – Tuhan Yang Maha Esa,” lanjut Haruman.

Pada akhir tahun 2018 silam, PT Angkasa Pura I (Persero) meluncurkan visi perusahaan baru, yang berbunyi “Menjadi Penghubung Dunia yang Lebih Dari Sekadar Operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan Keramahtamahan Khas Indonesia”. Melalui visi baru ini, manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) bertekad untuk memberikan layanan prima kepada seluruh pengguna jasa bandar udara, dengan keramahtamahan yang merupakan kekhasan kultur Nusantara.

“Sebagai pengelola jasa bandar udara, konsep pelayanan prima yang diberikan kepada seluruh pengguna jasa merupakan tujuan utama kita. Demi terciptanya pelayanan yang baik, hal pertama yang harus kita bangun adalah hati kita sendiri. Melayani dengan penuh keikhlasan, uluran tangan, dan senyuman merupakan kunci dalam konsep pelayanan itu sendiri,” pungkas Haruman. 

Setelah mendengarkan hikmah Nyepi yang dibawakan oleh Ida Pandita Mpu Acharya Nanda, di akhir acara hadirin dihibur dengan penampilan dari grup lawak Bondres. [NA]