en id

Semangat Kemerdekaan, Semangat Cinta Lingkungan ala BALI AIRPORT - DFS

17 Aug 2019

kembali ke list


MANGUPURA – Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai tidak ketinggalan dalam memeriahkan hari paling penting dalam sejarah Republik Indonesia ini. 

Mengusung tema “Indonesia Independence Day – SDM Unggul Indonesia Maju”, suasana terminal Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali kini bernuansa patriotik dengan dekorasi Bendera Sang Merah Putih berombak yang memanjang, gagah menghias langit-langit Terminal Keberangkatan Domestik dan Internasional. Gerai-gerai komersial dan perbelanjaan di dalam terminal bandar udara pun tampak berlomba-lomba menghias dan mempercantik diri dengan nuansa kemerdekaan. Tidak ketinggalan, para staf yang bertugas di gerai komersial dan perbelanjaan turut mengenakan kostum bertema perjuangan untuk semakin memperkuat ambience Hari Kemerdekaan.

Bukan peringatan Hari Kemerdekaan namanya jika tidak ada perlombaan. Di dalam Terminal Keberangkatan Domestik dan Internasional, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai telah mempersiapkan berbagai perlombaan seru dan menarik yang dipersiapkan untuk diikuti oleh para penumpang yang tengah menanti waktu keberangkatan. Para penumpang dapat berpartisipasi dalam perlombaan seru seperti lomba lari kelereng (marble race) dan lomba memasukkan pena ke dalam botol (pen into the bottle challenge). Seperti biasa, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai telah mempersiapkan berbagai hadiah menarik bagi para peserta yang berhasil memenangkan lomba. Untuk dapat berpartisipasi dan memenangkan hadiah menarik berupa goodie bag dan t-shirt, para penumpang cukup berbelanja di berbagai gerai di Bali Airport senilai minimal Rp 150.000 untuk penumpang domestik, dan Rp 300.000 untuk para penumpang internasional.

Suasana terminal bandar udara kali ini juga bertambah semarak dengan alunan lagu-lagu dari band akustik dengan tema Hari Kemerdekaan, serta penampilan Tarian Baris khas Bali yang menggambarkan prajurit Bali yang bersiap untuk maju bertempur ke medan laga.

Event yang sangat menyenangkan. Saya bisa bermain dahulu sebelum boarding. Happy Independence Day, Indonesia!,” ucap Alice, salah seorang penumpang asal Australia.

Tidak berhenti sampai di sini, kali ini, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai turut menggandeng salah satu mitra bisnis dalam memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan. Bali Airport I Gusti Ngurah Rai bekerja sama dengan DFS Bali Airport, menggelar suatu pertunjukan karya seni ikonik di area Duty Free Shop Fashion Street Area yang terletak di dalam Terminal Keberangkatan Internasional. 

Karya seni megah berupa diorama ombak tersebut merupakan hasil karya kolaborasi seniman lokal Bali, Marmar dan Monez, yang menggambarkan ombak lautan Bali yang menjadi buruan para surfer dunia untuk ditaklukkan. Uniknya, diorama ombak ini dibuat dari sampah plastik dan botol plastik.

Marmar, seniman pengrajin ogoh-ogoh Bali, kali ini ditantang untuk mengubah ilustrasi hasil karya Monez, ilustrator yang telah melanglang buana dengan memamerkan karya digital dan lukisannya ke berbagai negara, menjadi instalasi seni berupa diorama ombak. Marmar dikenal sebagai pengrajin ogoh-ogoh yang tidak menggunakan material styrofoam dalam setiap kreasinya, demi pelestarian alam.

“Selain memeriahkan Hari Kemerdekaan dengan lomba-lomba yang dapat diikuti oleh para penumpang, kali ini kami berkolaborasi dengan salah satu mitra bisnis kami, DFS Bali Airport, dengan menghadirkan karya seni megah yang dibuat dari sampah plastik, hasil karya seniman lokal Bali. Tujuannya, dengan semangat kemerdekaan, kami turut mengajak para pengguna jasa bandar udara untuk lebih sadar lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” kata Co. General Manager Commercial PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Rahmat Adil Indrawan.

Dalam kegiatan ini, Bali Airport I Gusti Ngurah Rai dan DFS Bali Airport turut berkolaborasi dengan salah satu komunitas pencinta lingkungan, Komunitas Bye-Bye Plastic Bags. Komunitas yang digawangi oleh duo bersaudara, Melati dan Isabel Wijsen, ini telah diakui dunia dalam usahanya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. 

“PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali secara konsisten dan berkesinambungan telah menerapkan berbagai program bersifat eco-policy sebagai wujud komitmen kami terhadap konservasi alam dan pelestarian lingkungan. Sebagai wujud programnya, pada tahun 2016 silam, kami mengadakan kegiatan Eliminatic (Elimination of Plastic) yang ditujukan untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik di area bandar udara, bertujuan untuk menuju eco airport. Kami juga berkolaborasi dengan komunitas Earth Hour dan WWF (World Wildlife Fund) dengan menggelar kegiatan switch off untuk memperingati earth hour setiap tahunnya,” ujar Rahmat Adil Indrawan.

“Selain itu, program di luar bandar udara juga telah kami lakukan, di antaranya adalah dengan penanaman pohon bakau, pelepasan tukik, serta kegiatan bersih pantai di sekitar bandar udara. Dengan program ini, kami bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan, serta untuk dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam upaya ini,” pungkasnya.

Merdeka! [RN]