22 Jun 2018
kembali ke listMANGUPURA – Kesiapan semua sarana pendukung pelaksanaan IMF-World Bank Oktober 2018 mulai dikejar. Salah satunya adalah kesiapan fasilitas di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan Kunjungan Kerja Ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (22/6).
Kedatangan Beliau disambut oleh Faik Fahmi selaku Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji selaku Direktur Pemasaran dan Pelayanan, Wendo Asrul Rose selaku Direktur Operasi, Lukman F. Laisa selaku Direktur Teknik, Yanus Suprayogi Selaku General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai,
Dalam kunjungannya Luhut mengatakan “pastikan pengembangan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yang meliputi kesiapan fasilitas di Land side dan terutama di area Air side seperti program perpanjangan runway serta perluasan apron seluas 47.9 hektar sesuai dengan regulasi yang ada, time schedule yang memadai serta bekerja dengan detail.”
“Manajemen PT. Angkasa Pura I (Persero) menyatakan siap menyambut event besar Annual Meeting IMF World Bank 2018 yang jumlah pesertanya mencapai 17.000 delegasi atau 5x lipat dari perhelatan APEC tahun 2013. kami juga yakin penyiapan fasilitas Bandar Udara dalam menyambut perhelatan besar itu akan rampung 100% di bulan Agustus 2018 sebelum dilakukannya Sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan RI. Kami juga meminta bantuan dari semua pihak terkait untuk kelancaran pengembangan bandara ini agar bisa selesai tepat pada waktunya,” ujar Faik
“Kami wajib memastikan kesiapan dan penyelesaian pembangunan fasilitas di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dalam menyambut event IMF-World Bank 2018. nantinya Jam Operasional Bandar Udara menjadi 24 Jam, Kapasitas Runway ditingkatkan menjadi 33 penerbangan perjam yang semula 30, menyiapkan Gedung Parkir Mobil dengan kapasitas mencapai 1.615 slot kendaraan, menambah counter check in di Terminal Internasional diperluas dan diperbanyak dari 96 Unit konter check in seluas 2.740 m2 menjadi 126 unit dengan luas 4.420 m2, Rapid Exit taxiway menjadi 3 dari 2 dan penambahan Parking Stand menjadi 63 Parking Stand dari kondisi eksisting sebanyak 53.” pungkas Faik
Terkait penyambutan para delegasi Annual Meeting IMF World Bank 2018, Luhut meminta agar melakukan koordinasi lebih lanjut dan intens dengan ke-Protokoleran Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri untuk kesiapan operasional serta kepastian penanganan delegasi peserta IMF World Bank 2018.
Merespons pesan tersebut, mengenai persiapan Operasional Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero), Wendo Asrul Rose telah menyiapkan beberapa langkah - langkah untuk memperlancar pergerakan pesawat dan penumpang selama kegiatan IMF World Bank 2018 berlangsung.
“Bahwa kami secara operasional telah mempersiapkan beberapa rekayasa flow kepala negara dan delegasi saat datana ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, baik yang menggunakan pesawat pribadi ataupun pesawat regular , apakah nantinya menggunakan jalur Fast Track atau melalui Terminal kedatangan biasa. Pihak Angkasa Pura I juga sudah melakukan koordinasi yang sangat intens dengan pihak Customs, Immigration dan Quarantine untuk mempermudah para delegasi dan tamu negara yang datang. kami juga berharap nantinya ada simulasi secara operasional sebelum pelaksanaan kegiatan Annual Meeting IMF World Bank 2018 dilaksanakan” ujar Wendo.
Hadir disela-sela rapat Kunjungan Kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, seluruh Direksi pelaksana pekerjaan pengembangan fasilitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yakni Direktur Utama PT PP (Persero), Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), dan PT Yodya Karya. Seluruh Pelaksana pekerjaan juga memastikan dan komitmen untuk menyelesaikan seluruh paket pekerjaan tepat pada waktunya dan siap digunakan pada perhelatan IMF World Bank 2018 Oktober nanti.
Setelah melaksanakan Rapat bersama Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Perwakilan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perwakilan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perwakilan Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN beserta Direksi Kontraktor Pelaksana pengembangan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Beliau melanjutkan peninjauan ke lokasi pengembangan bandar udara. [ ]