en id

Kementerian Pariwisata Gelar Forum Group Discussion Ketiga "Collaboration for Growth"

28 Feb 2017

kembali ke list


Mangupura - Dalam rangka meningkatkan target kunjungan 15 Juta wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata menggelar Forum Group Discussion (FGD) ketiga dengan tema "Collaboration for Growth" yang dihadiri oleh para pelaku pariwisata dan praktisi kebandarudaraan seperti Dinas Pariwisata Prov. Bali, Dirjen Perhubungan Udara, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Airlines serta PHRI.

Dengan mengambil tempat di Hotel Novotel Bandara Ngurah Rai Selasa, (28/02), Kemenpar selaku penyelenggara menilai bahwa pengembangan di sektor pariwisata akan memberikan prospek cerah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Bandara sebagai pintu gerbang utama bagi wisatawan memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata, karenanya diperlukan kesamaan persepsi dan sinergi yang kuat antara pelaku pariwisata dan operator bandara," ujar Staf Khusus Kemenpar Bidang Aksesibilitas Udara Robert D. Waloni.

Ia menambahkan bahwa Bali sampai saat ini masih menjadi destinasi wisata favorit.

"Kapasitas Bandar udara I Gusti Ngurah Rai harus ditingkatkan. Penerbangan Internasional dari dan ke Bali juga perlu ditambah dan prosedur mendapatkan flights approval dipermudah," harap Waloni

Senada dengan Waloni, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi menilai bahwa bandara memiliki peranan dalam penyediaan infrastruktur dan konektivitas para wisawatan.

"Saat ini PT. Angkasa Pura I (Persero) sedang mengembangkan dan memperluas terminal di beberapa Bandara, seperti pengembangan Bandara Internasional Ahmad yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan Bandara Internasional Yogyakarta Baru. Langkah ini dilakukan untuk menanggulangi lack of capacity di bandara-bandara tersebut," ujar Yanus.

Seperti diketahui bersama, hampir 80% wisatawan mancanegara datang dengan menggunakan transportasi udara. Upaya lain yang dapat dilakukan selain mengembangkan bandara adalah dengan melakukan pengaturan slot time dan memperpanjang jam operasi bandara.

"Kami selaku pengelola bandara terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan. Tahun ini contohnya, kami akan membangun Rapid Exit Taxiway agar dapat meningkatkan kapasitas runway. Kami juga akan merelokasi slot time pesawat berbadan kecil," imbuhnya.[]