en id

Jalak Air Gagal Landing, 7 Tewas

18 Nov 2014

kembali ke list


BALI - Pesawat Jalak Air Boeing 737 - Serie 400 PK - JLX dengan nomor penerbangan DPS 501 yang terbang dari Jakarta menuju Denpasar mengalami kecelakaan saat akan mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (18/11). Diketahui bahwa pesawat yang membawa 65 penumpang tersebut terkena wind down draft sehingga mengalami undershot dan pilot terlambat untuk melakukan recovery pada slope approach. Hal tersebut mengakibatkan pesawat terjatuh pada jarak 100 meter dari Runway 09. Melihat kejadian tersebut Airport Fire Fighting & Rescue langsung mengevakuasi korban dari puing-puing pesawat yang mengapung di atas air dengan menggunakan Sea Rider dan Rubber Boat ke bibir pantai. Akibat dari kejadian tersebut 7 orang meninggal dunia, 25 orang mengalami luka berat dan sisanya mengalami luka ringan.
   Sementara itu, pada Gate 5 Terminal Keberangkatan Internasional telah terjadi kebakaran yang disebabkan oleh hubungan arus pendek. Dalam kejadian tersebut, ditemukan korban dengan luka bakar dan korban yang mengalami henti napas atau henti jantung. Di tempat lain, Terminal and Airside Security Officer yang tengah bertugas menemukan tas koper berwarna hitam yang dicurigai terdapat bom di dalamnya. Segera setelah itu petugas security melakukan pemeriksaan khusus dengan menggunakan Explosive Trace Detector (ETD) dan diketahui bahwa barang tersebut mengandung bahan peledak. Segera Tim Gegana Polda Bali melakukan penanganan dan evakuasi terhadap tas koper yang terdeteksi mengandung unsur bahan peledak tersebut.  
   Untungnya serangkaian kejadian tersebut hanyalah bagian dari skenario Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke – 79 yang diadakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Latihan ini melibatkan 742 personil dari berbagai instansi seperti Perum LPPNPI, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus I Gusti Ngurah Rai, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I, Polisi Perairan Bali, KPLP Benoa, TNI AL, TNI AU, SAR Denpasar, RSUP Sanglah, RS Kasih Ibu Kedonganan, RSUD Graha Asih, RS Surya Husada Denpasar, RS Siloam Kuta, RS Kasih Ibu Denpasar, RS Surya Husada Nusa Dua, BPBD, Badan SAR, serta personil Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
   "Kegiatan latihan PKD seperti ini merupakan komitmen dari Angkasa Pura I untuk mewujudkan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan sebagai wujud dan tanggung jawab kami sebagai pengelola bandar udara sekaligus memantapkan dan meningkatkan prosedur penyelamatan dan pertolongan jika terjadi situasi darurat di lingkungan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai" ujar Yushan Sayuti, Operation Director Angkasa Pura I saat ditemui di lokasi latihan.
   Konsep latihan PKD ini adalah One Day Exercise, yaitu pelaksanaan latihan bersama yang menggabungkan 3 kegiatan latihan yang dilaksanakan dalam satu hari, meliputi Security Exercise, Building Fire & Full Scale Exercise Of Aircraft Accident On The Airport dan dilaksanakan secara real time. Latihan ini merupakan latihan terpadu yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan maksud untuk menguji fungsi Koordinasi, Komunikasi dan Komando antar unit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan  Keadaan  Darurat Bandar  Udara  (Airport Emergency  Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document) serta melatih dan memantapkan kemampuan para personil  sesuai  dengan  bidang  tugas dalam rangka Penanggulangan Keadaan Darurat Penerbangan.
   Tahun depan Angkasa Pura Airports akan menyelenggarakan latihan serupa di enam bandara, diantaranya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Lombok, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Eltari Kupang, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.