"Kami perketat pemeriksaan kepada kendaraan dan personel," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, di Badung, Rabu (13/7). Menurut Trikora, siaga tersebut sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pascaserangan bom di Bandara Brussel, Belgia dan Bandara Ataturk, Turki beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Angkasa Pura I meminta calon penumpang atau pengguna jasa bandara maklum jika merasa tidak nyaman dengan pengetatan pemeriksaan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap terorisme. Pengetatan keamanan, lanjut Trikora, juga diterapkan selama masa arus mudik dan balik Lebaran yang berlangsung sejak 24 Juni hingga 17 Juli 2016 mendatang.Â
PT Angkasa Pura I bahkan mengerahkan 1.488 personel gabungan yang terdiri dari TNI AL, AU, dan AD serta jajaran Polda Bali, Basarnas, petugas keamanan bandara setempat, dan otoritas bandara dengan melibatkan Satuan Gegana dan "X-Ray" yang memindai setiap kendaraan yang masuk ke bandara.
Sementara itu, Trikora menyebut arus mudik dan balik hingga saat ini berjalan lancar tanpa ada permasalahan signifikan. Memang terdapat beberapa keterlambatan penerbangan, namun bisa diatasi.
Hingga saat ini pergerakan penumpang di bandara setempat sudah berangsur seperti aktivitas normal biasanya. Meskipun masih ada lonjakan arus balik ke sejumlah kota di Tanah Air. "Mungkin sisa-sisa orang yang akan kembali ke Jakarta," katanya.
[sumber:Republika]