en id

Bandara I Gusti Ngurah Rai Buat 100 Lubang Resapan Biopori

09 Sep 2015

kembali ke list


MANGUPURA - Sejalan dengan konsep eco-airport yang sejak 2 tahun belakangan ini mulai diterapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Manajemen Angkasa Pura Airports Selasa (8/9) merealisasikan program pembuatan lubang biopori. Lubang resapan biopori ini akan tersebar di seluruh wilayah bandara, khususnya pada titik-titik lokasi yang berpotensi banjir.  

"Hari ini kami akan memulai program pembuatan lubang resapan biopori. Rencananya kami akan membuat 100 lubang resapan di seluruh area Bandara I Gusti Ngurah Rai," ujar Trikora Harjo, General Manager PT. Angkasa Pura I - Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Dengan lubang biopori ini kami ingin mengkonservasi air hujan sehingga dapat meresap dengan baik dan sempurna ke dalam tanah dan menjadi cadangan air bersih. Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya mengelola sumber-sumber area genangan air dalam upaya mencegah banjir," tambah Trikora.

Sebelum pembuatan lubang biopori, terlebih dahulu dilakukan edukasi mengenai manfaat dan cara membuat lubang biopori dari tim Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Provinsi Bali sehingga program dapat berjalan tepat guna dan tepat sasaran. 

Sesuai dengan sasaran strategis perusahaan dan mengacu pada standar ISO 14001:2004 tentang lingkungan, Bandara I Gusti Ngurah Rai ingin memberikan kontribusi positif bagi lingkungan hidup antara lain dengan menerapkan inovasi-inovasi terbaru dalam teknologi ramah lingkungan dan pelaksanaan program pengelolaan lingkungan, salah satunya melalui pembuatan 100 lubang resapan biopori.

Trikora berharap dengan kegiatan ini kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan khususnya dalam mengelola air tanah di Bandara i Gusti Ngurah Rai semakin meningkat. "Kedepannya pembuatan lubang resapan biopori dapat dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan dari 100 buah lubang menjadi 1.000 lubang resapan sehingga bandara yang ramah lingkungan dapat terwujud," tutupnya.  [sy]