en id

Uji Kemampuan, Polda Bali Lakukan Simulasi Ancaman Aksi Teror di Bandara I Gusti Ngurah Rai

17 Nov 2017

kembali ke list


MANGUPURA , Jumat (17/11) – General Aviation Terminal Bandara I Gusti Ngurah Rai dikuasai teroris. Seorang Menteri dan Dirjen menjadi korban penyanderaan yang dilakukan oleh 9 pelaku teror yang menuntut disediakan pesawat khusus dan uang tebusan sebesar 100 miliar rupiah. Kondisi kian mencekam ketika terjadi baku tembak dan pelemparan granat di area parkir, yang menewaskan 2 orang pelaku teroris. Tim Sniper berhasil menembak mati 3 pelaku, sementara sisanya dapat dilumpuhkan oleh Tim Wanteror dan para sandera pun berhasil diselamatkan.

Kejadian tersebut merupakan skenario latihan penanganan ancaman teror di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang merupakan bagian dari peringatan 15 tahun Kerjasama Internasional Dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia. Simulasi ini dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Bali dengan melibatkan 84 personil Aviation Security (Avsec) dan personil Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF)  Angkasa Pura I.  

Pihak Kepolisian memang sangat gencar dalam memberantas aksi-aksi terorisme yang berpotensi mengancam ketahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk kegiatan simulasi ini Polda Bali menurunkan semua unsur kepolisian seperti tim Gegana, Brimob, Forensik, DVI dan Inavis.

“Latihan ini untuk menunjukkan profesionalitas kepolisian dalam menghadapi dan memerangi serangan terorisme" kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose.

Direktur Operasi Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose yang ditemui di lokasi latihan mengatakan bahwa Angkasa Pura I sangat menyambut baik latihan seperti ini.  "Tahun 2018 Bali akan menjadi tuan rumah pertemuan IMF dan Bank Dunia yang akan dihadiri oleh lebih dari 17.000 delegasi. Kepala negara dan pejabat setingkat Menteri dan Gubernur Bank akan hadir dan semuanya datang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai. Latihan ini tentu sangat berguna dalam membangun koordinasi antar instansi dan sekaligus sebagai pembuktian kepada dunia bahwa kita semua siap menyambut event bertaraf internasional tersebut, baik dari sisi keamanan maupun pelayanan" ujar Wendo.

Simulasi anti teror yang diinisiasi oleh Polda Bali ini memang melibatkan hampir seluruh instansi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Selain Angkasa Pura I, ikut terlibat pula Pangkalan TNI AU Ngurah Rai, Otoritas Bandara Wilayah IV, Airnav Cabang Denpasar, Basarnas serta Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Hadir pula Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, pejabat kepolisian setingkat Kapolda dan perwakilan Counsulate General yang memang secara khusus diundang untuk menyaksikan langsung proses simulasi.

"Kami sebenarnya sudah mempunyai SOP penanganan kondisi darurat yang tertuang dalam Airport Contigency Plan atau ACP. Dengan latihan gabungan seperti ini kami juga bisa sekaligus melatih prosedur dan kecakapan personil, khususnya dalam hal penanganan ancaman aksi teror," tambah Wendo.[]