en id

Tingkatkan Keselamatan, Angkasa Pura I Adakan Focus Group Discussion Bird Strike Dan Wild Life Hazard

20 Dec 2016

kembali ke list


Kuta - Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan prioritas utama yang wajib dijadikan perhatian ekstra karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Oleh karena itu, Angkasa Pura I secara sungguh-sungguh melakukan upaya penanggulangan serangan burung dan hewan liar dengan mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Bird Strike dan Wild Life Hazard, Selasa (20/12). Kegiatan  yang dibuka secara resmi oleh Subakir selaku Airport Safety Group Head PT. Angkasa Pura I (Persero) dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Jineng Resort Bali.

"Melalui kegiatan ini, marilah kita sebagai penyelenggara bandar udara melakukan penilaian resiko dari setiap situasi atau serangan hewan liar atau burung dan ditindaklanjuti dengan penekanan resiko," ucap Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Airport Safety Group Head.

Kegiatan yang bekerjasama melakukan kajian dari lembaga-lembaga nasional dan universitas,  diikuti oleh stakeholder Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, PT. Angkasa Pura I (Persero) kantor cabang Surabaya, Balikpapan, Makassar, Yogyakarta, Solo dan Semarang. Kegiatan berlangsung dengan narasumber dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Universitas Udayana, dan Best Practice Expert Bird Strike dan Wild Life Management.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari yang dimulai pada tanggal 20 - 21 Desember 2016, diawali dengan paparan materi dari berbagai narasumber yang dilanjutkan dengan diskusi secara aktif dari seluruh peserta.

Kemudian kegiatan ini akan dilanjutkan kunjungan ke Indonesia Tourist Development Corporation (ITDC) yang berlokasi di Nusa Dua. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat pengelolaan habitat burung yang sudah berhasil dilakukan oleh manajemen setempat dan melihat kemungkinannya untuk dapat diterapkan di bandara.

"Sehingga dengan adanya FGD ini diharapkan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan stakeholder dapat meningkatkan awareness permasalahan bird strike dan wild life, memperoleh tindakan mitigasi, serta menerapkan mitigasi tersebut untuk mengelola populasi burung dan hewan liar di bandara demi mewujudkan keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara," tambahnya.