Mangupura - Dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Jangka Panjang Bandara (RJPB), Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai mengadakan Workshop Pemangku Kepentingan Terhadap Keberhasilan Penerapan RJPB PT. Angkasa Pura I (Persero), Kamis (29/9). Workshop yang diadakan di Novotel Hotel & Resort Bali I Gusti Ngurah Rai dibuka oleh General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi. Acara ini dihadiri oleh Pemangku Kepentingan Utama (PKU), yaitu: Otoritas Bandara Wilayah IV, Airnav, Arlines, Ground Handling, Pertamina, CIQ, BMKG, KP3U, TNI-AU, TNI-AD, PLN, Dinas Perhubungan, ASITA, Cargo Services dan Anak Perusahaan PT. Angkasa Pura I (Persero).
"Setiap pemangku kepentingan utama memiliki peran penting dalam aktivitas kebandarudaraan untuk meningkatkan realisasi dan manfaat dari bandara," ujar Yanus.
Adapun narasumber pada workshop ini, yaitu Indra Susanto dari Prosval Consulting dan Yudhaprana Sugarda dari Head Of Corporate Planning & Performance PT. Angkasa Pura I (Persero).
Selain memaparkan RJPB AP I kepada PKU, maksud dan tujuan dari workshop ini, yaitu: mendapatkan masukan dan dukungan dari PKU terhadap penyempurnaan dan implementasi RJPB AP I, mendapatkan masukan dari PKU tentang kendala, tantangan dan permasalahan dalam peningkatan kinerja dan CSI bandara, melakukan diskusi untuk mencari solusi terhadap kendala, tantangan dan permasalahan tersebut yang dihadapi PKU dan meningkatkan efektivitas kerja sama dan sinergi serta mendapatkan komitmen dari PKU untuk meningkatkan kinerja dan CSI bandara.
"Diharapkan adanya masukan dan dukungan dari Pemangku Kepentingan Utama agar Rencana Jangka Panjang Bandara bisa berhasil diterapkan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai," tambahnya.