en id

PT. Angkasa Pura I (Persero) Ambil Peran Dalam Seminar "Airport Collaborative Decision Making Seminar in Conjuction the Third Meeting of the Asia Pacific Airport Collaborative Decision Making Task Force"

13 Aug 2018

kembali ke list


MANGUPURA – Demi menciptakan hubungan yang baik dari seluruh stakeholder dalam pengelolaan Bandar Udara dari sisi pelayanan dan operasional, International Civil Aviation Organization (ICAO), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav Indonesia mengadakan "Airport Collaborative Decision Making Seminar in Conjuction the Third Meeting of the Asia Pacific Airport Collaborative Decision Making Task Force" yang bertempat di The Stone Hotel Kuta Bali pada 13-15 Agustus 2018 .

Acara seminar diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang tergabung dalam negara Civil Aviation Authority (CAA) seperti Australia, China, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Filipina, Korea, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam, organisasi penerbangan internasional (CANSO, IATA, ICAO), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dan dari operator penerbangan di Indonesia. Acara seminar dibuka oleh Elfi Amir Selaku Direktur Navigasi Penerbangan, Novie Riyanto selaku Direktur Utama Airnav Indonesia dan Wendo Asrul Rode selaku Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I (Persero), Senin (13/8).

Direktur Navigasi Penerbangan Elfi Amir mengatakan “betapa pentingnya proses koordinasi dan komunikasi baik dari Otoritas Bandara, Navigasi Bandara, Pengelola Bandara dan seluruh stakeholder terkait. adanya Seminar ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk mampu mengurangi jumlah penerbangan tertunda dengan proses komunikasi yang baik di Bandar Udara dan ruang udara.”

Asia Pasifik telah menjadi region dengan pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo tertinggi, yakni sebesar 11,6% pada Triwulan I tahun 2018.  hal tersebut menjadi stimulus untuk melakukan peningkatan pelayanan dan operasional Bandar Udara yang wajib dilakukan sesegera mungkin. Tingginya permintaan lalu lintas udara dan pertumbuhan perjalanan penumpang, kecenderungan munculnya kondisi tertentu, ancaman keamanan dan intervensi lainnya yang dapat mengganggu kegiatan Kebandarudaraan dapat dikatakan cukup tinggi.

“Kami telah melakukan implementasi dengan cara peningkatan koordinasi, komunikasi, dan rantai komando antar unit terkait baik internal maupun eksternal melalui modernisasi sistem dan peralatan kegiatan kebandarudaraan. Hal ini mendorong kami, Angkasa Pura Airports, untuk membentuk dan mengimplementasikan Airport Operation Control Center (AOCC),”ucap Wendo Asrul Rose Direktur Operasi PT. Angkasa Pura I (Persero). 

Pengoperasian AOCC yang dilakukan di Bandara SAMS Sepinggan merupakan yang pertama kali di Indonesia.  PT. Angkasa Pura I (Persero) ingin menerapkan sistem AOCC secara menyeluruh di 13 cabang sebagai langkah awal digitaliasasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport. Pengoperasian AOCC diharapakan semakin terwujudnya operational excellence dan service excellence. [FD]