en id

Pemkab Kulon Progo Benchmark ke Bandara I Gusti Ngurah Rai

26 Jul 2017

kembali ke list


MANGUPURA - Sehubungan dengan proyek pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Pemkab Kulon Progo yang dipimpin oleh Wakil Bupati Sutedjo melakukan benchmarking ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu, 26 Juli 2017. 

Rombongan yang merupakan jajaran Pemkab Kulon Progo dan Paguyuban Wartawan Kulon Progo ini diterima langsung oleh General Manager Yanus Suprayogi di Kantor Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. 

“Kami melihat  adanya kesamaan geografis antara Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan lokasi bandara baru yang akan segera di bangun. Kami juga ingin mengetahui peran bandara dalam mendukung sektor pariwisata daerah,” ujar Sutedjo Wakil Bupati Kulon Progo mengungkapkan maksud dan tujuan benchmarking.

Yanus Suprayogi selaku GM Bandara I Gusti Ngurah Rai menyambut baik program studi banding ini.  Ia menilai memang diperlukan koordinasi, kolaborasi dan sinergi. Seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan NYIA harus saling dukung. 

“Yang juga tidak kalah penting adalah peran media massa, khususnya dalam proses penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat,” ucap Yanus.

Dalam pemaparannya Yanus menjelaskan peran bandara sebagai pintu masuk utama. Bahwa diperlukan evaluasi dengan melakukan profiling wisatawan yang banyak datang ke Yogyakarta, agar fasilitas yang nanti dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan. Baik kebutuhan di dalam bandara maupun di sekitarnya.

“Sebagai contoh, wisman tertinggi yang datang ke  Bali saat ini berasal dari China. 25 persen atau sekitar 742 ribu wisman dari China datang ke Bali selama periode 6 bulan terakhir. Karakternya berbeda dengan wisman dari Australia. Kami harus pelajari dan coba faslitasi kebutuhan mereka seperti apa,” tambahnya.

Kesiapan SDM dan Infrastruktur

Senada dengan Yanus, Co. General Manager Commercial Rahadian D. Yogisworo saat mendampingi rombongan mengunjungi terminal domestik mengatakan perlunya mempersiapkan fasilitas, infrastruktur dan SDM sejak awal.

“Sedikitnya ada 3 hal yang harus disiapkan yaitu fasilitas penunjang kegiatan operasi pesawat udara, SDM operasi bandara dan SDM kegiatan penunjang bandara,” jelas Yogi.

Dan yang juga harus diperhatikan adalah aksesibilitas dari dan ke bandara. “Infrastruktur yang harus dikembangkan tidak hanya di dalam bandara, tetapi panting juga membangun yang di luar bandara, seperti aksesibilitas. Disanalah perlunya dukungan pemerintah daerah,” terang Yogi.

Dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik antara Angkasa Pura I selaku pengembang sekaligus pengelola bandara dan stakeholder terkait, proses pembangunan dan operasional bandara diharapkan dapat berjalan lebih lancar.[]