KUTA - Maskapai internasional semakin banyak melirik Pulau Dewata dengan membuka penerbangan langsung ke Bali sebagai daerah pariwisata dunia. General Manager PT Angkasa Pura I (Persero)Â Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Trikora Harjo menjelaskan, setelah sebelumnya maskapai penerbangan Emirates Airline, awal tahun ini maskapai dari Tiongkok kembali membuka rutenya ke Denpasar. :"Awal tahun ini menyusul maskapai dari Tiongkok yakni Xiamen Airlines tujuan Xiamen menuju Bali," kata dia di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/3).
Menurut dia, bertambahnya maskapai penerbangan asing yang membuka rute ke Bali menandakan bahwa Pulau Dewata menjadi magnet tersendiri bagi pelaku bisnis industri penerbangan. Selama Januari 2016, Trikora menjelaskan bahwa jumlah penumpang di bandara tersebut mencapai sekitar lebih dari 340 ribu orang. Angka itu melonjak sekitar 19% jika dibandingkan periode sama tahun 2015.
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan bandara yang beroperasi selama 24 jam. Hingga saat ini terdapat 10 operator penerbangan domestik dan 37 operator penerbangan yang melayani jalur internasional. Tahun 2015, lanjut dia, bandara tersebut melayani 8,6 juta penumpang domestik dan 8,5 penumpang internasional sehingga total mencapai 17,1 juta penumpang. Rata-rata pergerakan penumpang setiap hari mencapai 46.883 orang.
Sedangkan selama 2015 pergerakan pesawat di bandara itu mencapai 125.345 pergerakan pesawat dengan rata-rata per hari mencapai 346 pergerakan. Akhir tahun 2015, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai meraih predikat bandara terbaik kedua dengan nilai kepuasan 4,8 dari skala lima untuk kategori bandara dengan penumpang 15-25 juta penumpang per tahun. Dewan Bandara Internasional (ACI) juga memberikan predikat Best Improved Airport di kawasan Asia Pasifik.
Perterbal Landasan Pacu
Di sisi ain, PT Angkasa Pura I (Persero) menganggarkan sekitar Rp 120 miliar untuk mempertebal landasan pacu (runway) di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. "Mulai April 2016 ini, landasan pacu akan dipertebal," kata Trikora Harjo.
Dia menargetkan penebalan landasan pacu sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter itu rampung dalam waktu satu tahun. Dia juga menjamin proses penebalan landasan pacu itu tidak mengganggu jadwal penerbangan mengingat dikerjakan pada jam tidak padat lalu lintas penerbangan.
"Kami akan lakukan itu pada saat jadwal penerbangan berkurang mulai pukul 02.00 hingga pukul 07.00 Wita," imbuh dia.
Penggarap proyek penebalan landasan pacu itu juga sudah memiliki pengalaman melakukan hal serupa di sejumlah bandara di Tanah Air. Penebalan landasan pacu di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu merupakan bagian dari program peningkatan kemampuan landasan pacu. Kondisi landasan pacu di bandara setempat, kata dia, laik dan layak untuk menampung lalu lintas penerbangan. [investor Daily]