en id

Jonan Resmikan 10 Bandara dan 20 Pelabuhan dari Kantornya Supaya Efisien

20 Dec 2014

kembali ke list


Jakarta -Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan hari ini meresmikan bandara dan pelabuhan baru di seluruh Indonesia. Peresmian dilakukan dari kantornya di Jakarta tanpa harus hadir ke masing-masing bandara dan pelabuhan.

Biasanya peresmian dilakukan dengan berkeliling di setiap pelabuhan ataupun bandara baru namun Jonan memilih cara berbeda. Demi penghematan anggaran dan waktu, Jonan memutuskan peresmian 10 bandara dan 20 pelabuhan baru dilakukan di kantornya.

"Ini bagian efisiensi. Pertama, terkait waktu, dan yang kedua, efisiensi biaya. Kalau 20 pelabuhan dan 10 bandara mau diresmikan di tempat siapa? Nanti rebutan terus pakai sewa tenda. Biaya besar. Kalau di sini, diberi minum sama pidato selesai," kata Jonan usai acara peremian pelabuhan dan bandara baru di Ruang Mataram, Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Hadir pada kesempatan ini ialah Menko Maritim Indroyono Soesilo, Direktur Utama Angkasa Pura Airports Tommy Soetomo, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Arif Wibowo, serta petinggi Kemenhub.

Berikut ini, 10 bandara bari yang diresmikan:
1. Terminal baru Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
2. Terminal baru Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
3. Bandara Enggano, Pulau Enggano, Bengkulu.
4. Bandara Bone, Bone, Sulawesi Selatan.
5. Bandara Tanjung Api, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
6. Bandara Karel Sadsuitubun, Maluku Tenggara, Maluku.
7. Bandara Jos Orno Imsula, Maluku Barat Daya, Maluku.
8. Bandar Udara Waghete, Paniai, Papua.
9. Bandara Stevanus Rumbewas, Serui, Papua.
10. Bandara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tengah.

Sementara itu 20 pelabuhan baru yang diresmikan:
1. Pelabuhan Kalatoa, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan
2. Pelabuhan Malenge, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
3. Pelabuhan Paniti, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara
4. Pelabuhan Sagea, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara
5. Pelabuhan Matangisi, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
6. Pelabuhan Jinato, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan
7. Pelabuhan Tinombo, Parigi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
8. Pelabuhan Popoli, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah
9. Pelabuhan Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah
10. Pelabuhan Pokai, Muara Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
11. Pelabuhan Branta, Pamekasan, Jawa Timur
12. Pelabuhan Melano, Ketapang, Kalimantan Barat
13. Pelabuhan Satai, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat
14. Pelabuhan Buhias, Ondong Siau, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara
15. Pelabuhan Tangkiang, Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah
16. Pelabuhan Moti, Ternate, Maluku Utara
17. Pelabuhan Weda, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara
18. Pelabuhan Jojame, Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara
19. Pelabuhan Dawai, Serui, Yapen, Papua
20. Pelabuhan Mansinam, Manokwari, Papua Barat.

Bandara yang diresmikan pengoperasiannya merupakan bandara baru yang dibangun untuk membuka akses masyarakat di daerah-daerah dan kawasan terpencil.

Delapan bandar udara tersebut melayani penerbangan perintis dengan kapasitas mampu didarati oleh pesawat jenis ATR 72 600 dan C-22 atau Grand Caravan.

Pembangunan 8 bandara baru dan 1 terminal baru dibiayai dari APBN sedangkan 1 terminal baru dibiayai dari investasi Angkasa Pura I. Untuk pelabuhan, semuanya dibiayai dari kas negara.

Pengembangan Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri dilakukan mulai tahun 2011 dengan memakan biaya hampir mencapai Rp. 3 triliun, terdiri dari pembangunan terminal internasional, pembangunan gedung parkir, perluasan apron dan renovasi terminal domestik. Bangunan baru terminal internasional pertama kali dioperasionalkan pada bulan September 2013 untuk menyambut para delegasi APEC Summit 2013 lalu. Dengan pengembangan terminal ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai secara mampu melayani penumpang mencapai 25,4 juta penumpang per tahun. Peningkatan yang sangat signifikan mengingat terminal lama hanya memiliki daya tampung 8,5 juta penumpang per tahun. []  (humasdps/detikfinance)