en id

In House Training Risk Assessment ISO 31000:2011 Bandara I Gusti Ngurah Rai

18 Jul 2017

kembali ke list


MANGUPURA - Perkembangan industri penerbangan yang pesat khususnya  di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyebabkan risiko yang dihadapi disetiap proses bisnisnya menjadi semakin kompleks. Selaku insan penerbangan dituntut agar operasional penerbangan dapat memenuhi standar minimal dari 3S+1C. Untuk mewujudkan hal tersebut, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai mengadakan in house training risk assessment ISO 31000:2011 yang berlangsung selama 3 hari berlangsung dari tanggal 18 Juli s/d 20 Juli 2017 bertempat di Quest Hotel Tuban yang dibuka oleh General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi, Selasa (18/7).

“Menjadi satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di Asia kami berkomitmen untuk menjadikan budaya peduli risiko sebagai bagian dari praktik mengelola perusahaan,” ujar Yanus.

Peserta berjumlah 35 peserta berasal dari bagian operasional, seperti operation, facilities, equipment, ICT, aviation security , airport safety dan human capital yang bekerja sama dengan Aris Gunawan selaku pengajar dari PT. Surveyor Indonesia (Persero).

Tujuan pelatihan yakni agar setiap personil memiliki kompetensi dalam mengukur dan mengidentifikasi resiko yang dimiliki dalam lingkungan pekerjaannya sesuai dengan standar 31000:2011. “Selain memahami definisi risiko, ketepatan dalam mengevaluasi tingkat risiko yang dimiliki tidak kalah penting sehingga para personil sangat perlu mengikuti pelatihan risk assessment ini,”tambah Yanus.

Setelah pelatihan selama 3 hari ini diharapkan para peserta dapat menyerap dengan baik semua materi yang diberikan dan dapat mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari. Semua ini demu meningkatkan kemampuan Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik berbasis manajemen risiko. [ ]