en id

Gandeng UNICEF Indonesia, Bandara I Gusti Ngurah Rai Rayakan Hari Anak Sedunia

13 Dec 2019

kembali ke list


MANGUPURA – Jum’at (13/12) pagi, ada pemandangan yang tidak biasa di sejumlah lokasi di Terminal Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali. Sejumlah anak-anak yang mengenakan kaos berwarna biru langit tampak sedang berinteraksi dengan para penumpang yang akan berangkat meninggalkan Bali. 

Ternyata sejumlah anak tersebut adalah siswa dan siswi dari sebuah Sekolah Dasar yang tengah mengambil alih tugas dari beberapa personel bandar udara dalam rangka kegiatan Kids Take Over. Kegiatan ini adalah puncak dari peringatan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada bulan November silam. Bersama UNICEF Indonesia, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali untuk pertama kalinya berkolaborasi dalam memperingati peringatan ini.

“Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali. Kerja sama dengan UNICEF, badan PBB yang membawahi bantuan kemanusiaan dan kesejahteraan anak-anak di negara-negara berkembang, tentunya sangat kami sambut baik, dikarenakan misi mulia yang diemban oleh organisasi serta kegiatan ini,” ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali, Arie Ahsanurrohim.

Arie menambahkan pentingnya anak-anak bagi generasi mendatang. “Anak-anak merupakan pemegang tongkat estafet pada generasi selanjutnya. Hari ini, kami melaksanakan kegiatan Kids Take Over yang merupakan puncak kegiatan dari peringatan Hari Anak Sedunia, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman khusus terhadap adik-adik kita tentang bandar udara, serta untuk mengenalkan ragam profesi dan kegiatan di bandar udara. Kami rasa bandar udara merupakan salah satu tempat yang sangat baik dalam mengenalkan anak-anak sejak dini tentang pengalaman ini, yang dapat membentuk pola pikir dan perkembangan anak-anak ke depannya,” tambahnya.

Sejumlah 20 siswa dan siswi yang berasal dari SD No. 4 Tuban berkesempatan memerankan berbagai ragam profesi di bandar udara, yaitu sebagai Customer Service Officer, Duta Bandar Udara, Special Needs Service Officer, Terminal Inspector, serta Guest Relation Officer. Secara antusias, anak-anak tersebut berinteraksi dengan para penumpang, memerankan peran yang biasanya dilakukan oleh para petugas bandar udara.

Aura (11), salah satu anak yang ikut dalam kegiatan ini mengaku senang ikut kegiatan ini. “Seru, kita bisa jelajahi, dan kita bisa mengetahui isi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai,” ujar siswi kelas VI SD yang bercita-cita menjadi pelukis ini.

Ni Made Sarjani, M.Pd., Kepala Sekolah SD No. 4 Tuban, sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan siswa dan siswi dari sekolah yang diampunya tersebut. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Anak-anak kami diberikan kesempatan untuk ikut serta berperan sebagai petugas di bandara. Tentunya kegiatan ini akan memberikan pengalaman yang membekas di anak-anak kami, serta akan sangat bermanfaat dalam proses tumbuh kembang,” ujarnya.

Sebelumnya, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dipilih oleh UNICEF Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan peringatan Hari Anak Sedunia karena di tahun ini, Kota Denpasar meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada bulan Juli lalu.

Peringatan Hari Anak Sedunia jatuh setiap tahunnya pada tanggal 20 November. Tanggal ini menjadi tanggal peringatan Hari Anak Sedunia karena pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mendeklarasikan Konvensi Hak-Hak Anak atau Convention on the Rights of the Child. Tahun ini menjadi tonggak 30 tahun sejak konvensi ini diratifikasi oleh organisasi negara-negara dunia tersebut. UNICEF sebagai organisasi di bawah PBB, kini fokus terhadap kesejahteraan anak-anak di negara-negara berkembang dan negara terdampak konflik, serta pengentasan masalah kemiskinan, diskriminasi, kesehatan, serta pendidikan di negara-negara berkembang.

“Konvensi Hak Anak adalah tonggak sejarah bagi anak, merupakan pengakuan tidak hanya sebagai penerima pasif pengasuhan dan perlindungan, tapi juga sebagai individu-individu dengan hak-hak yang harus dihormati. Dalam mengahadapi tantangan ke depan, sangat mendesak untuk mengakui hak anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan melibatkan mereka dalam menciptakan bersama solusi-solusi bagi masa depan yang lebih baik,” jelas Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini. 

“Kami sangat mengapresiasi UNICEF Indonesia dalam upayanya mempromosikan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, serta masa depan anak-anak di negara-negara berkembang. Kami juga sangat mengapresiasi dipilihnya bandar udara kami sebagai salah satu tempat penyelenggaraan peringatan Hari Anak Sedunia di tahun ini. Tentunya kami sangat menyambut baik penyelenggaraan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang,” tutup Arie. [RN]