en id

Gandeng Ditjen Perhubungan Udara Dan TSA, Angkasa Pura I Selenggarakan Aviation Security Screener For Female Di Bali

24 Aug 2017

kembali ke list


MANGUPURA – Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dalam mengidentifikasi tindakan teror di bandara, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Transportation Security Administration (TSA) mengadakan kegiatan Training Aviation Security Screener for Female, Kamis, 24 Agustus 2017.

Pelatihan selama 2 hari ini difokuskan pada identifikasi pelaku teror, khususnya aksi teror bunuh diri yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan. Diikuti oleh 30 personil Aviation Security (avsec) wanita dari 13 bandara Angkasa Pura I.

Tujuan pelatihan ini adalah agar para persnonil AVSEC wanita mampu menerapkan efektifitas dalam proses pemeriksaan (screening) penumpang secara optimal.  Bagaimana mengatasi dan menggagalkan serangan bom bunuh diri.

Dalam sambutannya, Yanus Suprayogi General Manager menyambut baik kerja sama ini. “Dalam beberapa tahun terakhir ini kita memang banyak mendengar aksi teror di bandara. Karenanya sangat penting bagi kami untuk terus melakukan pembaharuan. Terlebih meng-update teknologi yang terus berkembang,” ucap Yanus.

“Kami sangat mendukung pelatihan ini dan berharap dapat menyerap pengetahuan dan pengalaman dari TSA” ucap Yanus.

 TSA adalah badan pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab dalam keamanan penerbangan. 

Tahun 2005 lalu TSA telah melakukan penilaian keamanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tahun 2007 dinyatakan comply atau memenuhi seluruh aspek keselamatan yang dipersyaratkan. 

Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang secara keamanan telah dinyatakan comply oleh 2 institusi keamanan luar negeri yaitu TSA dan OTS (the Office of Transport Security) Australia.