en id

Angkasa Pura Airports Tuan Rumah Untuk 68th AMPAP Gateway Course

08 Dec 2014

kembali ke list


KUTA - Angkasa Pura Airports menjadi tuan rumah event Global ACI-ICAO Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) 2014, yang berlangsung di Hotel Kuta Paradiso, Bali, 8 hingga 12 Desember 2014.

AMPAP merupakan program kursus yang didesain untuk menambah pengetahuan dan kemampuan para staf di bidang industri penerbangan, terutama yang terkait dengan keselamatan, keamanan, efisiensi, kualitas, CSR, dan lainnya. Kurikulum teori dan praktek dalam AMPAP merupakan standar yang digunakan dan berlaku dalam dunia penerbangan internasional (ICAO Standards and Recommended).  AMPAP ini merupakan satu-satunya pelatihan profesional dalam bidang manajemen kebandarudaraan yang terakreditasi internasional.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang peserta yang berasal dari beberapa negara. Mereka datang dari GVK India, SITA, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), San Fransisco Airport, Yangon Airport, serta Darwin Airport. Seluruh peserta tersebut telah lulus seleksi untuk bisa mengikuti kursusdari AMPAP ini. Instruktur kursus ini berasal dari Aviation Strategies International (ASI), antara lain Louis Haeck, Robert Kennedy dan, Jean-Marc Trottier.

Setelah menyelesaikan enam pelatihan dalam waktu tiga tahun, peserta akan memperoleh Global ACI-ICAO International Airport Professional (IAP) yang menyatakan bahwa peserta telah mencapai standar sebagai ahli dalam bidang airport management.

"Tentunya tidak hanya selesai sampai kursusini saja. Kami berharap dapat melanjutkan kursus-kursusselanjutnya, hingga bisa menyelesaikan sebanyak enam kursussesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh pihak AMPAP," ujar Barata Singgih, peserta dari PT Angkasa Pura I.

"Melalui kursus ini, selain kita bisa berinteraksi dengan peserta dari negara lain, saling bertukar informasi dan pengalaman tentang bisnis kebandarudaraan, kursus ini juga menguntungkan bagi perusahaan, karena perusahaan kita dapat disejajarkan oleh negara-negara yang telah mengikuti program sejenis. Selain itu, perusahaan juga akan memiliki orang-orang profesional yang dipandang cakap untuk mengelola bisnis kebandarudaraan," tambahnya. [Yessy]