en id

AirAsia Extra Terbang Perdana Denpasar - Tokyo

25 May 2017

kembali ke list


MANGUPURA - Maskapai dirangsang untuk membuka rute baru mendukung target pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Hal ini membuat AirAsia gencar untuk terus mengembangkan sayapnya membuka rute-rute baru, khususnya jalur penerbangan internasional.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (20/7) AirAsia Extra membuka rute perdana Denpasar – Mumbai. Kali ini AirAsia Extra kembali membuka rute baru dari Bali ke Tokyo Jepang melalui Bandara Narita yang terbang perdana pada kamis, 25 Mei 2017.

Upacara penyambutan (inaugural) dilakukan dengan water canon salute, penampilan Tari Bali dan pengalungan bunga kepada seluruh penumpang yang diberikan oleh CEO Indonesia AirAsia Extra, Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Konsul Jenderal Jepang di Depasar, Komisaris dan Direktur Komersial & Pengembangan Usaha Angkasa Pura I

Aki, 27 tahun salah seorang penumpang asal Tokyo menyatakan antusiasnya. “ Acaranya bagus sekali, saya senang,” ucapnya penuh semangat.

Saat ditanya pendapatnya mengenai Bali, Ia mengatakan mengetahui Bali dari temannya yang sudah pernah berkunjung ke Pulau Dewata ini. “Teman saya bilang Bali itu cantik, pantainya bagus-bagus. Jadi saya tertarik untuk datang,” kata Aki.

Pesawat AirAsia X type Airbus A330 berkapasitas penumpang 337 kursi dengan nomor penerbangan XT402 mendarat pertama kali di Bandara I Gusti Ngurah Rai pukul 16.14 Wita dengan membawa 348 penumpang dan crew. Penerbangan rute DPS - NRT akan beroperasi 4 (empat) kali setiap minggunya yaitu pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.

Sebelumnya penerbangan perdana (XT401) dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Tokyo telah diberangkatkan Rabu (24/7) malam pukul 23.00 yang mengangkut 139 orang penumpang.

"Selamat kepada Indonesia Air Asia yang  terus membuka rute penerbangan baru. Manajemen Angkasa Pura I sangat menyambut baik  hal ini. Berdasarkan catatan kami wisatawan Jepang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai memang sangat banyak. Sampai bulan April ini sebanyak 156 ribu orang. Ada di urutan ketiga setelah China dan Australia,” ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi.

Aksesibilitas udara adalah kunci kesuksesan pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia. Pintu masuk wisatan mancanegara 75-80% melalui jalur transportasi udara. Sebagai pengelola bandara, manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai tak henti-hentinya melakukan pengecekan fasilitas, khususnya yang terkait dengan pelayanan penumpang.

"Kami selalu berusaha memastikan kesiapan fasilitas  di bandara. Jangan sampai kita mendukung program 15 juta wisman ke Indonesia tetapi fasilitas di bandara sendiri kurang mendukung" tambah Yanus.