Badung - Hal itu pun terbukti, dengan pernyataan General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjdo kepada wartawan, Jumat 5/2/2016 yang mengatakan, ada 200 permohonan pendaratan dari maskapai penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dari 200 itu 100 diantaranya sudah mendarat pada pertengahan Januari 2016, dan sisanya akan menyusul menjelang dan setelah Tahun Baru Imlek.
"Kita menerima permohonan pendaratan sebanyak 200 penerbangan. 100 diantaranya sudah mendarat mulai pertengahan januari lalu. Kita perkirakan total penumpang mencapai 5 sampai 6 ribuan," katanya.Â
Guna menyikapi lonjakan itu, Trikora mengaku, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi keamanan maupun pelayanan. Khusus keamanan, Angkasa Pura 1 (Persero) dikatakan sudah membentuk Posko pelayanan terpadu, yang beranggotakan beberapa unsur, seperti imigrasi, kepolisian dan TNI Angkatan Udara.Â
"Kita sudah ada posko pelayanan terpadu, berintikan semua unsur yang ada di Bandara. Posko ini memang kita bangun dan belum dibongkar sejak Natal dan Tahun Baru yang lalu," ungkapnya.Â
Sedangkan dari sisi pelayanan, Trikora menjelaskan, pihaknya sudah melatih bahasa mandarin kepada personil Angkasa Pura. Sejauh ini sudah ada 50an karyawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang dilatih khusus berbahasa mandarin.Â
"Ya tujuannya kan supaya mereka bisa berkomunikasi menggunakan bahasa mandarin. Ini kita lakukan karena trend menunjukkan peningkatan kunjungan wisatawan tiongkok meningkat signifikan setiap tahunnya," tambah Trikora Hardjo. [rri.co.id]